Dongeng Ksatria Penegak Kebenaran


Pada suatu waktu, hiduplah seorang pemuda yang cinta akan kebebasan dan bermimpi untuk menegakkan kebenaran di dunia, walau apapun caranya. Berbekal ilmu yang ia terima dari sekolah nya di negeri Barat sana, juga dengan tekad yang kuat, dimulailah sepak terjangnya dalam menegakkan kebenaran ke suatu tempat yang ia rasa paling membutuhkan jasa nya.

Sesampainya di tempat tersebut, sesuai dengan prediksinya, hampir semua orang di tempat tersebut sudah gila, gila bagaikan orang mabuk alkohol berat, dan memang benar, tetapi bukan karena alkohol, mereka mabuk akan dogma-dogma gaib atau takhayul, yang mereka jadikan acuan tak jelas adanya, sangat tak ilmiah dan jauh dari kata realistis, lantas segera ia membuka smartphone nya untuk mengirim pesan untuk mengadukan tentang keadaan di tempat tersebut ke Profesor yang ia hormati pada masa ia di sekolah dulu. Tak berselang lama, ia menerima pesan balasan dari sang Profesor panutannya tersebut yang berusaha untuk meluruskan kembali niat dan memberikan suntikan semangat untuk tetap menegakkan kebenaran kepada pemuda tersebut. Seketika teringat lah ia akan penggalan kata di buku mashyur berwarna putih karya sang Profesor tersebut yaitu “kebenaran yang natural” yang selama ini ia anut dan tentu memiliki landasan ilmiah yang pasti, juga semakin memantapkan ia untuk melanjutkan perjuangannya. Segera ia memasukkan smartphone berbalut case warna warni nya yang terkesan ceria tersebut kedalam kantung celana chino ketat yang ia kenakan dan langsung menyusun segala strategi demi mewujudkan cita-cita nya.

Bertahun-tahun ia berjuang melalui pembentukan organisasi dan kaderisasi, juga terbantu dengan cuitan-cuitan nya di sosial media, terbukti lumayan berhasil, sudah sebagian orang menerima akan kebenaran alami, tiang kebenaran sudah setengah berdiri, Profesor nya pun bangga ketika mendengar kabar ini. Tentu keberhasilan ini layak untuk dirayakan.

Bertepatan pada bulan Juni, ia bersama para kader-kadernya pawai iring-iringan di jalanan kota dalam rangka merayakan keberhasilan tersebut, namun ada rahasia yang sudah setahun lamanya ia pendam sendiri, bahkan pasangan satu rumah nya pun tak mengetahui akan hal ini, ia mengidap penyakit serius yang selama setahun belakangan ia pendam. Penyakit yang sampai sekarang belum ada penelitian ilmiah yang berhasil menciptakan penawar nya. Kontradiksi dengan euforia hiruk pikuk pawai, hatinya gelisah dan timbul pengkhianatan nilai yang selama ini ia anut, di dalam pikirannya ia bertanya, apakah dogma takhayul itu memiliki jawaban atas kemalangan yang menimpaku?.

Tamat


Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Mungkin Cinta Tuhan Bisa Melepaskanmu Pergi

Derita

Perjalanan Menuju Ketidaktahuan